Rabu, 01 Oktober 2008

teriakan di depan lubang telinga


PROTES TANPA POSTER DAN YEL-YEL


ya, kita sedang berbicara tentang kebebalan. kita sedang berbicara tentang telinga yang tidak berfungsi atau tidak difungsikan sebagaimana mestinya. atau kita sedang berbicara tentang mata yang tidak berfungsi atau tidak difungsikan untuk melihat.

pantai dan nelayan adalah cerita dan pemandangan yang sudah kita akrabi sejak kita masih kanak-kanak. cerita tentang mereka memenuhi sebagian besar ruang dongeng yang ada di benak banyak anak yang tumbuh dan besar di Pagatan. kita melihat - apalagi yang merupakan bagian dari keluarga nelayan - hampir seluruh detil kegiatan mereka sehari-hari.

namun mendengar dan melihat tidak selalu berarti mendengar dan melihat itu sendiri. kebebalan bisa membuat keduanya berjarak dan bahkan tidak mengenal satu dengan yang lain. dalam beberapa puluh tahun terakhir kita semakin memiliki banyak cerita tentang anak nelayan yang tidak mengenal pukat. mereka lebih mengenal merk sepeda motor terbaru atau merk lipstick terbaru bikinan luar negeri.

maka jangan heran jika kita sama sekali tidak atau kurang melihat serta mendengar nasib buruk mereka. bahkan kita akan terheran-heran jika mendengar bahwa nelayan ternyata telah lama terperam dalam sial dan penderitaan. bahwa melaut bisa menjadi semakin mahal dan tidak terjangkau oleh kemampuan yang mereka miliki. bahwa di tepi pantai yang permai ternyata banyak tengkulak yang dengan semena-mena mematok harga ikan dan nasib para nelayan.

kita telah dijerumuskan oleh kebebalan kita sendiri. cerita dan pemandangan tentang nelayan, ternyata, lebih pas jika kita maknai sebagai protes tanpa poster dan yel-yel katimbang lagu merdu nelayan di setengah abad lampau.

Tidak ada komentar: